MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN
Disusun guna memenuhi tugas:
| 
Mata Kuliah 
Dosen Pengampu | 
: 
: | 
Manajemen
  Pemasaran Pendidikan 
Mu’minah,
  M. Pd. I | 
Disusun oleh:
Moh. Aba Falahi (342112020)
Kelas: T3A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KI AGENG PEKALONGAN
2015
BAB 1
PENGANTAR MANAJEMEN
PEMASARAN PENDIDIKAN
v  Pemasaran
dalam pendidikan
Pengertian pemasaran
pendidikan menurut Joseph adalah hasil aktifitas
bisnis yang mengarah arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen yang
mencakup pembelian, penjualan, transportasi, pergudangan.
Sedangkan menejemen
pemasaran adalah bidang manajemen perusahaan yang
menyangkut keputusan dan kebijakan yang berkaitan denagn aktifitas pemasaran
dari perusahaan.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam lembaga pendidikan agar suatu lembaga pendidikan dapat laku
dipasarkan yaitu:
1.      Ada produk sebagai komuditas
2.      Produknya memiliki standar
3.      Memiliki pangsa, sasaran yang jelas
4.      Memiliki jaringan dan media
Selain beberapa hal tersebut
ada pula cara yang dapat dilakukan dalam melakukan promosi 
1.      Periklanan
2.      Promosi penjualan
3.      Komunikasi personal dan interpersonal
4.      Hubungan masyarakat
5.      Peralatan instruksional
6.      Corperate design
v  Menejemen
Pemasaran Pendidikan
Ada beberapa tahap perkembangan konsep marketing yang digunakan
oleh para pengusaha dalam menghadapi persaingan yaitu:
1.      Konsep
produksi
2.      Konsep produk
3.      Konsep
penjualan
4.      Konsep
marketing
5.      Konsep
responsibility
Ada beberapa proses manajerial
pemasaran antara lain:
1.      Perencanaan
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam membuat perencanaan
pemasaran antara lain:
a.       Menentukan
visi, misi, tujuan, 
b.      Menganalisis
ancaman, peluang  external lembaga
pendidikan
c.       Mengetahui
kecenderungan pasar
2.      Pelaksanaan
3.      pengendalian
v  Strategi
Pemasaran Pendidikan
Secara umum strategi pemasaran jasa pendidikan diterapkan dalam
konteks lembaga pendidikan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan
pemasaran eksternal, tapi juga pemasaran internal untuk memotifasi dosen atau
guru atau karyawan administrasi dan pemasaran interaktif untuk menciptakan
keahlian penyedia jasa.
1.      Produk
jasa 
Menurut
kotler adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli atau dikonsumsi pasar sebagai kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan.
2.      Tarif
jasa
Hal yang paling utama adalah bahwa keputusan penentuan tarif harus
sesuai dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.
3.      Lokasi
pelayanan
Tempat juga penting sebagai lingkungan dimana dan bagaimana jasa
akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaaat dari jasa.
4.      Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi,
membujuk serta mengingatkan pelanggan saran tentang perusahaan dan bauran
pemasaranya.
BAB II
PENGERTIAN MANAJEMEN
PEMASARAN
Ø  Definisi
dan Peranan Manajemen Pemasaran
Pemasaran  adalah 
suatu  proses  dan 
manajerial  yang  membuat 
individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak  lain atau  segala kegiatan yang menyangkut penyampaian
produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Sedangkan
pendapat beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang manajemen pemasaran
yang kelihatannya berbeda meskipun sebenarnya sama, seperti
1.      Menurut Buchari Alma, Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan,
dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian
dipemasaran.
2.      Menurut Lupiyo Adi dikatakan bahwa Manajemen pemasaran adalah
suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah
direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan
terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun
bersama.
Peranan
pemasaran  saat  ini 
tidak hanya menyampaikan produk atau 
jasa hingga  tangan  konsumen 
tetapi  juga  bagaimana 
produk  atau  jasa 
tersebut dapat memberikan 
kepuasan  kepada  pelanggan 
dengan menghasilkan  laba. Sasaran
dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai  superior, menetapkan  harga menarik, mendistribusikan  produk 
dengan mudah,  mempromosikan  secara 
efektif  serta  mempertahankan  pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang
prinsip kepuasan pelanggan.
Ø  Arti
dan Fungsi Manajemen Pemasaran  
Manajemen  pemasaran 
adalah  suatu  usaha 
untuk  merencanakan,
mengimplementasikan  (yang  terdiri 
dari  kegiatan  mengorganisasikan, mengarahkan,
mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran  dalam 
suatu  organisasi  agar 
tercapai  tujuan  organisasi 
secara efesien  dan  efektif.   
Di  dalam  fungsi 
manajemen  pemasaran  ada 
kegiatan menganalisis  yaitu  analisis 
yang  dilakukan  untuk 
mengetahui  pasar  dan lingkungan pemasarannya,  sehingga dapat diperoleh seberapa besar
peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
Ø  Konsep
Inti Manajemen Pemasaran
1.      Kebutuhan
Konsep  dasar 
yang melandasi  pemasaran  adalah 
kebutuhan manusia. Kebutuhan 
manusia  adalah  pernyataan 
dari  rasa  kahilangan, 
dan  manusia mempunyai  banyak 
kebutuhan  yang  kompleks. 
Kebutuhan  manusia  yang kompleks 
tersebut karena bukan hanya 
fisik  (makanan, pakaian,
perumahan dll.),  tetapi  juga 
rasa  aman,  aktualisasi 
diri,  sosialisasi,  penghargaan, kepemilikan. 
2.      Keinginan
Bentuk  kebutuhan 
manusia  yang  dihasilkan 
oleh  budaya  dan kepribadian  individual dinamakan keinginan. Keinginan
digambarkan dalam bentuk  obyek  yang 
akan  memuaskan  kebutuhan 
mereka  atau  keinginan adalah  hasrat 
akan  penawar  kebutuhan 
yang  spesifik. 
3.       Permintaan 
Dengan  keinginan 
dan  kebutuhan  serta 
keterbatasan  sumber  daya tersebut,  akhirnya manusia menciptakan  permintaan 
akan  produk  atau 
jasa dengan  manfaat  yang 
paling  memuaskan.  Sehingga 
muncullah  istilah
permintaan,  yaitu  keinginan 
menusia  akan  produk 
spesifik  yang  didukung oleh kemampuan dan ketersediaan
untuk membelinya. 
4.      Produk (organisasi,
jasa, ide).
Sejalan  dengan 
munculnya  kebutuhan,  keinginan 
dan  permintaan, perusahaan  berusaha 
keras  untuk mempelajarinya,
mereka melakukan  risetm pemasaran,  mengamati 
perilaku  konsumen,  menganalisis 
keluhan  yang dialami  konsumen, 
mencari  jawaban  produk 
atau  jasa  apa 
yang  sedang disukai  atau 
bahkan  produk  apa 
yang  tidak  disukai, 
dan  lain-lain. Dengan
kegiatan  diatas,  akhirnya 
perusahaan  dapat  menawarkan 
segala  sesuatu kepada  pasar 
untuk  diperhatikan,  untuk 
dimiliki  atau  dikonsumsi 
sehingga konsumen dapat memuaskan kebutuhan  sekaligus keinginannya,  sesuatu 
itu disebut produk. 
5.      Nilai
Pelanggan  
Karena
semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan 
jasa yang superior,  maka  konsumen 
dihadapkan  pada  pilihan 
yang  beraneka  ragam. Konsumen  membuat 
pilihan  pembeli  berdasarkan 
pada  persepsi  mereka mengenai  nilai 
yang melekat  pada  berbagai 
produk  dan  jasa 
ini. Nilai  bagi pelanggan  adalah 
selisih  antara  nilai 
total  yang  dinikmati 
pelanggan  karen memiliki  serta menggunakan  suatu 
produk  dan  biaya 
total  yang menyertai produk  tersebut. 
salah. 
1.      Memiliki
komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama tim, memperbaiki proses. 
2.      Memperbaiki
proses secara kesinambungan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk
karyawan. 
6.      Pertukaran
Pertukaran  adalah 
tindakan  untuk  memperoleh 
barang  yang dikehendaki  dari 
seseorang  dengan  menawarkan 
sesuatu  sebagai  imbalan. 
7.      Transaksi
Transaksi  adalah 
perdagangan  antara  dua 
pihak,  yang  paling 
sedikit melibatkan  dua  macam 
nilai,  persetujuan  mengenai 
kondisi,  waktu  dan tempat. 
8.      Hubungan
Proses  menciptakan, 
memelihara,  dan  meningkatkan 
hubungan  erat yang  semakin 
bernilai  dengan  pelanggan 
dan  pihak-pihak  yang berkepentingan  yang 
lain  dengan  kata 
lain  hubungan  adalah 
praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan
pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier), penyalur (distributor), guna mempertahankan
bisnis  jangka  panjang mereka.
9.       Jaringan 
Jaringan  terdiri 
dari  perusahaan  dan 
semua  pihak-pihak  pendukung, pelanggan,  supplier, 
distributor,  pengecer,  agen 
iklan,  ilmuwan  dan 
pihak lain yang bersama-sama dengan firm telah membangun hubungan bisnis
yang saling menguntungkan. 
10.  Pasar 
Pasar
terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan  tertentu  yang 
sama,  yang  mungkin 
bersedia  dan  mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan itu. 
11.  Pemasar
dan Calon Pembeli 
Seseorang  yang 
mencari  satu  atau 
lebih  calon  pembeli 
yang  akan terlibat  dalam 
pertukaran  tersebut.  Calon 
pembeli  adalah  seseorang 
yang diidentifikasikan  oleh  pemasar 
sebagai  orang  yang 
mungkin  bersedia  dan mampu terlibat dalam pertukaran tersebut.
Ø  Filosofi  Manajemen Pemasaran
Ada  falsafah 
yang  sebaiknya  digunakan 
sebagai  pedoman  usaha pemasaran  ini 
untuk  mencapai  pertukaran 
yang  didambakan  dengan 
pasar sasaran.  Pemberian  bobot 
yang  harus  diberikan 
pada  organisasi,  pelanggan dan 
masyarakat  yang  berkepentingan  seringkali 
saling  bertentangan.
Sehingga  perlu  ada 
landasan  dari  aktifitas 
pemasaran  organisasi  tersebut. Dalam  Kottler, landasan  ini 
dikelompokkan  dalam  lima 
konsep alternatif antara lain:
1.      Konsep
Produksi 
Falsafah
bahwa konsumen akan menyukai produk yang 
tersedia dan harganya 
terjangkau  serta  manajemen 
harus  berusaha  keras 
untuk memperbaiki  produksi  dan 
efesiensi  distribusi.  Konsep 
ini  adalah falsafah  paling 
tua  digunakan  dalam 
penjualan. 
2.      Konsep
Produk 
Falsafah  bahwa 
konsumen  akan menyukai  produk 
bermutu  terbaik dan  sifat 
paling  inovatif  dan 
bahwa  organisasi  harus mencurahkan energi untuk terus menerus
melakukan perbaikan produk. 
3.      Konsep
Penjualan 
Falsafah  bahwa  konsumen  tidak 
akan  membeli  produk 
organisasi dalam  jumlah  yang 
cukup  kecuali  organisasi 
mengadakan  usaha penjualan dan
promosi berskala besar.
4.      Konsep
Pemasaran 
Falsafah
manajemen pemasaran  ini berkeyakinan
bahwa pencapaian sasaran  organisasi  tergantung 
pada  penentuan  kebutuhan 
dan keinginan pasar  sasaran dan
penyampaian kepuasan didambakan  itu
lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep  ini membingungkan  bila 
dibandingkan  dengan  konsep 
penjualan. 
5.      Konsep
Pemasaran Berwawasan Sosial 
Falsafah  bahwa 
organisasi  harus  menentukan 
kebutuhan,  keinginan dan  minat 
pasar  serta  menyerahkan 
kepuasan  yang  didambakan 
itu secara  lebih  efektif 
dan  efisien  daripada 
pesaing  dengan  cara 
yang bersifat  memelihara  atau 
memperbaiki  kesejahteraan  konsumen 
dan masyarakat. Konsep  ini
mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktek
pemasaran mereka. Hal  ini agar dapat
menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu: laba perusahaan,
pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik. 
BAB III
KONSEP DASAR PEMASARAN PENDIDIKAN
Ø  Konsep
dasar pemasaran pendidikan
1.      Pengertian
pasar, pendidikan 
Ada komponen kunci untuk dijadikan bahan analisis untuk memahami
konsep pemasaran pendidikan, yakni konsep pasar. Pasar merupakan tempat
bertransaksi berbagai komoditas yang dihasilkan produsen dengan yang
dibutuhkan.
Pendidikan adalah proses perubahan pola pikir, apresiasi dan
pembiasaan manusia agar menjadi manusia. Dimana pendidikan merupakan suatu
produk jasa yang dihasilkan dari lembaga pendidikan yang bersifat non profit.
Pendidikan yang dapat laku dipasaran antara lain:
a.       Ada
produk sebagai komuditas
b.      Produknya
memiliki standar
c.       Punya
pangsa yang jelas
d.      Punya
jaringan dan media
e.       Adanya tenaga
pemasar
Ø  Pengertian
dan karakteristik jasa pendidikan
Kotler mengemukakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau kinerja
yang ditawarkan oleh satu pihak pada pihak yang lainya secara prinsip tidak
terwujud dan tidak menyebabkan kepindahan kepemilikan.
Sedangkan Zaithaml dan Bitner mengemukakan bahwa jasa adalaha
seluruh aktifitas ekonomi dengan output selain produk dan pengertianb fisik,
dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan.
Pemasaran dalam konteks jasa adalah sebuah proses sosial dan
menejerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui
penciptaan penawaran, pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain dala
bidang pendidikan.
Kotler mengemukakan beberapa karakteristik jasa antara lain:
1.      Tidak
terwujud.
2.      Tidak
terpisahkan, dimana jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya yakni perusahaan
jasa.
3.      Bervariasi
4.      Mudah
musnah, jasa tidak dapat dijual pada masa yang akan datang.
Dengan melihat karakteristik tersebut, jasa pendidikan diterima
setelah melakukan interaksi dengan penghubung yang sangat dipengaruhi oleh
siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini menjelaskan bahwa
keberhasilan pendidikan akan sangat bergantung pada siapa, kapan, dan dimana
proses tersebut dilaksanakan.
Ø  Kepuasan
pelanggan pendidikan
Giese dan cote yang dikutip oleh fandly dan gregorius mengemukakan
tentang tiga komponen utama yaitu:
1.      Kepuasan
pelanggan merupakan respon
2.      Respon
tersebut menyangkut proses fokus tertentu.
3.      Respon
terjadi pada waktu tertentu.
Secara singkat kepuasan pelanggan terdiri dari respon yang
menyangkut fokus yang ditentukan pada waktu tertentu.
Kepuasan pelanggan dikemukakan berdasarkan:
1.      Contras
theory yang berasumsi bahwa konsumen akan membandingkan kinerja produk actual
dengan ekspektasi para pembelian.
2.      Asimilation
theory menyatakan bahwa evaluai pembeli merupakan fungsi positif dan espektasi
konsumen para pembeli.
3.      Asimilation
contras, 
Dalam konteks pendidikan kepuasan pelanggan dapat dilihat dari
beberapa komponen, yakni
1.      Karakteristik
barang dan jasa nama sekolah yang dikenal, staf pengajar yang kompeten dan
hubungan dengan lembaga luar.
2.      Emosi
pelanggan, motifasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
3.      Biaya
moneter, waktu, energi dan fisik
4.      Manfaat
fungsional dan emosional
5.      Pelanggan
lainya menyebarluaskan informasi
BAB IV
MANAJEMEN
PEMASARAN PENDIDIKAN 
ü  Definisi
dan Peranan Manajemen Pemasaran
Pemasaran  adalah 
suatu  proses  dan 
manajerial  yang  membuat 
individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak  lain atau  segala kegiatan yang menyangkut penyampaian
produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Sedangkan
pendapat beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang manajemen pemasaran
yang kelihatannya berbeda meskipun sebenarnya sama, seperti
1.      Menurut Buchari Alma, Manajemen Pemasaran adalah merencanakan,
pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian
dipemasaran.
2.      Menurut Lupiyo Adi dikatakan bahwa Manajemen pemasaran adalah suatu
analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah
direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan
terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun
bersama.
Dalam
bahasan tentang pengertian pemasaran telah dikemukakan bahwa inti penerapan  pemasaran 
tidak hanya berorientasi pada peningkatan laba perusahaan atau  lembaga 
semata-mata,  akan tetapi
bagaimana menciptakan kepuasan bagi  para
pengguna produk itu,  sebagai bentuk tanggung
jawab kepada  stakeholder  atas mutu dari  setiap produk 
yang dihasilkannya.
Kotler
mendefinisikan Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
ü  Penerapan Pemasaran
Pendidikan
Pemasaran pendidikan mempunyai 7 elemen pokok,
yaitu :
1.          
Product, merupakan hal yang paling mendasar
yang akan menjadi pertimbangan preferensi pilihan bagi customer, merupakan
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada customer yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2.          
Price, merupakan elemen yang berjalan sejajar
dengan mutu produk, dimana apabila mutu produk baik, maka calon siswa berani
membayar lebih tinggi apabila dirasa dalam batas kejangkauan pelanggan
pendidikan.
3.          
 Place,
adalah letak lokasi sekolah mempunyai peran yang sangat penting, karena
lingkungan dimana jasa disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa
yang dipersepsikan cukup berperan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
pilihan.
4.          
Promotion, merupakan suatu bentuk komunikasi
pemasaran yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, atau mengingaatkan pasar sasaran atas lembaga dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang di tawarkan
oleh lembaga tersebut.
5.          
People, ini menyangkut peran pemimpin dan
civitas akademika dalam meningkatkan citra lembaga, dalam arti semakin
berkualitas unsur pemimpin dan civitas akademika dalam melakukan pelayanan
pendidikan maka akan meningkat jumlah pelanggan.
6.          
 Physical
evidence, merupakan sarana dan prasarana yang mendukung proses penyampaian jasa
pendidikan sehingga akan membantu tercapainya janji lembaga kepada
pelanggannya.
7.          
Process, ini adalah penyampaaian jasa
pendidikan merupakan inti dari seluruh pendidikan, kualitas dari seluruh elemen
yang menunjang proses pendidikan menjadi hal yang sangat pentin untuk
menentukan keberhasilan proses pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi
terhadap pengelolaan lembaga pendidikan dan citra yang terbentuk akan membentuk
circle dalam merekrut pelanggan pendidikan.
ü  Membangun Akuntabilitas Pendidikan
suatu organisasi/institusi dapat dikatakan akuntabel : 
1)  Aspek transparansi
(transparent) 
Organisasi/institusi terbuka dan jujur mengenai semua
tindakan/kegiatannya, mengenai alasan-alasan dibalik tindakan yang dilakukan
dan mengenai dampak tindakan tersebut pada masyarakat dan lingkungannya. 
2)  Aspek respon
(responsive) 
Tingkat respon organisasi/institusi pada berbagai hal yang
menjadi perhatian/keinginan dari para stakeholder yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi, atau dapat dipengaruhi oleh bisnis/kegiatan organisasi/institusi.
3)  Aspek kepatuhan
(compliant) 
Kegiatan organisasi/institusi sesuai atau relevan dengan
berbagai standar dan peraturan yang dimandatkan. Berbagai keterbatasan yang
mungkin muncul ketika menilai/mengukur akuntabilitas suatu organisasi/institusi
:
•  Masalah kebiasaan 
Penilaian/pengukuran akuntabilitas biasanya dilakukan dengan
menggunakan data organisasi/institusi yang dilaporkan kepada publik. Data ini
disediakan oleh pihak organisasi/institusi. Beberapa organisasi/institusi
belum/tidak terbiasa dengan proses keterbukaan pada publik, karena itu organisasi/institusi
tersebut mungkin belum/tidak melaporkan semua praktek kegiatannya yang dapat
berguna untuk pengukuran akuntabilitas. 
•  Masalah kegiatan
yang sengaja tidak dilaporkan. 
Beberapa organisasi/institusi mungkin tidak dapat membuka
beberapa informasi mengenai kegiatan mereka yang relevan dengan pengukuran
akuntabilitas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena alasan-alasan hukum atau
berbagai alasan lainnya. 
•  Masalah waktu
pembuatan laporan. 
Pada masa senggang yang terjadi berkaitan dengan persiapan
laporan tahunan oleh organisasi/institusi banyak hal dapat terjadi. Data
kinerja organisasi/institusi yang didapat dapat berbeda dengan kinerja
organisasi/institusi yang terbaru. 
•  Masalah media. 
Dalam menilai akuntabilitas suatu organisasi/institusi terutama
pada bagian kinerja operasional, sebagian dari pengukuran/assessment didasarkan
dari liputan media. Media mungkin saja gagal dalam meliput hal ini atau terlau
berlebihan dalam meliput terutama pada isu-isu kontroversial yang berhubungan
dengan beberapa organisasi/institusi.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu pasal 48 tentang Pengelolaan Dana Pendidikan, ayat 1 berbunyi
“Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisien,
transparansi dan akuntabilitas publik”. Selain itu Menteri Pendidikan Nasional
juga membuat peraturan yang jelas dan rinci terkait transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan dana pendidikan di sekolah. 
Tiga pilar utama menjadi persyaratan terbangunnya
akuntabilitas. 
Pertama, adanya transparansi dalam menetapkan kebijakan dengan
menerima masukan dan mengikutsertakan berbagaiinstitusi.
 Kedua, adanya standar kinerja yang
dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang. 
Ketiga, adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana
kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah,
biaya yang murah dan pelayanan yang cepat. 
Tiga pilar utama akuntabilitas tersebut penting kiranya untuk
dimiliki lembaga penyelenggaraan pendidikan sehingga pelayanan pendidikan bisa
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat 
ü  Membaca Loyalitas Segmen
Pendidikan
Loyalitas pelanggan adalah bahwa kesetiaan
pelanggan diukur dengan frekuensi penggunaan kembali sebuah jasa. Kepuasan
tersebut dapat juga diamati ketika pelanggan jasa menganjurkan atau bahkan
mendesak orang lain untuk mengkonsumsi jasa tersebut. Jadi kesetiaan pelanggan
dapat dilihat melalui prilaku pelanggan. Griffin mendefinisikan loyalitas
sebagai suatu prilaku, yang ditunjukkan dengan pembelian rutin. Didasarkan pada
unit pengambilan keputusan. Loyalitas lebih mengacu pada prilaku yang relatif
stabil dalam jangka panjang dari unit-unit pengambil keputusan untuk melakukan
kegiatan secara terus menerus terhadap program lembaga pendidikan yang dipilih.
BAB V
MEMBUAT IMAGE BAIK TERHADAP PENDIDIKAN
v  Publikasi santun dan sportifitas
Publisitas mencakup usaha untuk mendapatkan ruang editorial yang
berbeda dari ruang yang dibayar disemua media yang dapat dibaca, dilihat atau
didengar oleh konsumen.
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai nilai berita yang terkandung
didalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang terkandung didalam suatu
prodduk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.  Dibandingkan dengan iklan, publisitas  mempunyai kredibilitas yang lebih baik karena
pembenaran baik langsung maupun tidak langsung dilakukan oleh pihak lain selain
pemilik iklan.
Selain itu publisitas tidak dapat diulang ulang seperti iklan.
Publisitas merupakan salah satu bagian dari konsep yang lebih besar yaitu
hubungan masyarakat.
v  Keputusan keputusan dalam publisitas
Dalam menyusun kapan dan bagaimana
memanfaatkan publisitas produk, Manajemen harus memutuskan hal-hal berikut :
1.     
Menentukan tujuan publisitas
2.     
Memilih pesan dan wahana publisitas
3.     
Melaksanakan rencana publisitas
4.     
Mengevaluasi publisitas
v  Membangun image
building yang tepat
Citra ditumbuhkan melalui public
relation dan marketing communication yang baik. Dalam membangun
image (citra) yang tepat dibutuhkan promosi (komunikasi pemasaran) yang tepat
pula dan promosi tersebut tak lepas dari public relation itu sendiri.
v  Image building yang
tepat untuk pendidikan
Proses pembentukan citra positif di lembaga
pendidikan membutuhkan waktu yang cukup lama. Citra lembaga pendidikan dapat
dibangun melalui berbagai kegiatan hubungan masyarakat (humas)
BAB VI
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PEMASARAN PENDIDIKAN
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PEMASARAN PENDIDIKAN
            Dalam
pemasaran pendidikan, terdapat langkah-langkah strategis, yaitu identifikasi
pasar, segmentasi pasar dan positioning, diferensiasi  produk, komunikasi pemasaran, pelayanan
sekolah
            Segmentasi
pasar yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis,
psikologis, dan perilaku. Kemudian tujuan dari strategi diferensiasi adalah
mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen poyensial yang
hendak dituju. Diferensiasi produk dapat dilakukan pada form
(bentuk)seperti  bentuk, ukuran, dan
bentuk fisik lainnya. Keunggulan bersaing melalui diferensisasi produk adalah
bagaimana perusahaan dapat menciptakan produk unik yang memberikan tingkat
keuntungan di atas rata-rata yang mampu diraih oleh industry.
            Komunikasi
pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk
dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang
produk dan merek yang dijual. Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari 8 model
komunikasi utama
1.     
Iklan
2.     
Promosi penjualan
3.     
Acara dan pengalaman
4.     
Humas dan publisitas
5.     
Pemasaran langsung
6.     
Pemasaran interaktif
7.     
Pemasaran dari mulut ke mulut
8.     
Penjualan personal
BAB VII
PENERAPAN MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN
Manajemen pemasaran dewasa ini
semakin diminati dalam semua jenis organisasi, di dalam dan di luar sektor
bisnis dan di seluruh dunia termasuk di dalamnya lembaga pendidikan.
            Penerapan
manajemen dalam bidang pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.
a.      
Perencanaan pemasaran,
mencakup perencanaan di bidang produksi, pasar, dan pemilihan saluran pemasaran
yang tepat dalam pendistribusian produk. Perencanaan produksi merupakan
pertimbangan pertama dalam perencanaan pemasaran. Produk harus sesuai dengan kebutuhan
pasar atau disesuaikan dengan permintaan para pembeli. Perencanaan pasar juga
merupakan hal yang penting, karena dapat menggambarkan daerah yang dilayani
untuk pemasaran, daya beli masyarakat, kebutuhan masyarakat, dan tingkat hidup
calon pembeli.
b.     
Pengorganisasian pemasaran
yaitu meciptakan dan memelihara struktur organisasi penjualan yang baik, yang
harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan.
c.      
Penggerakan pemasaran, antara
lain:
·        
mendorong pegawai dan tenaga
penjual melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin,
·        
kepemimpinan yang kuat dan
menyenangkan,
·        
supervisi serta pengawasan
yang baik dalam kegiatan pemasaran,
·        
sikap manajer dan pegawainya
dalam melayani pemasanan,
·        
komunikasi yang baik dalam
kegiatan pemasaran.
d.     
Pengawasan pemasaran, artinya
pengawasan terhadap seluruh usaha-usaha pemasaran. Untuk melaksanakan
pengawasan, diperlukan data-data dan informasi yang lengkap dan objektif.
Selain itu pengawasan hendaklah disertai pula penilaian atas hasil-hasil yang
diperoleh akibat penerapan manajemen yang efektif dan efisien di bidang
pemasaran.
Adapun fungsi pemasaran meliputi
kegiatan penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, penentuan standar,
pembiayaan, penanggungan risiko, pengumpulan dan keterangan pasar
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar